Senin, 31 Mei 2010

CATATAN GUNDAH

bila jumpa mengurai pilu
dan rindu hanyalah sebuah kisah masa lalu
lalu apa guna rindu



Gorontalo, 14 - 04 - 2010

Jumat, 21 Mei 2010

BLUE (HUS)BAND

Ujang satu hari
Laki babadiri
Lama ba tunggu bini
Terpaksa nonton Miyabi

juli 2009

PUISI SENDIRI

Ini puisi
Kudapati dia saat aku hendak berdiri

Puisi ini
Buah dari mereka yang mati

Ini puisi ini
Dirangkai tak peduli isi


Gorontalo,22-08-2009

PAMIT

Tentu kau kaget kalau aku datang bertamu ke rumahmu malam ini. Tanpa memberitahumu lebih dulu lewat sms maupun menelpon. Aku hanya ingin sekedar memberi kejutan saja untukmu sebab aku sudah lama tak memberi kejutan lagi padamu sejak perpisahan kita beberapa tahun silam. Dan kemarin, setelah beberapa tahun yang silam itu terlewati hingga saat istirahat pun pertemukan kita, kau dan aku, untuk sekedar melepas letih menahan rindu, ini menurutku.

Maaf kalau malam ini setelah beberapa malam telah menjadi waktu buat kita, kau dan aku, entah selesai atau tidak melepas letih rindu. Aku harus kembali melanjutkan perjalanan ku sendiri dan kau pun begitu, kurasa. Sebab sepanjang pertemuan istirahat kita, rasanya sudah lebih dari cukup buat kita untuk sekedar saling melihat, menatap bahkan menuangkan ego.

Kau baru saja melepas baju penat mu yang basah oleh peluh perjalanan dan juga basah oleh guyuran gerimis hujan bulan Februari. Aku tak mungkin menawari mu rokok yang masih tersisa dari perjalananku. Malah kau yang menawariku seteguk air putih segar bersama kue lapis yang kau iris tipis sebanyak empat. Sampai akhir pertemuan kita kue itu tak kusentuh sedikitpun dan aku hanya meneguk beberapa kali air putih suguhanmu tadi.

Aku tak bisa bahkan tak punya kemampuan berbasa basi sampai kucoba bercanda pun hasilnya malah membuat berantakan pertemuan kita ini sebab bercandaku mengingatkanmu bahkan menjadikanmu berpikir tentang sifatku dahulu yang paling kau benci. Tak apa, sepanjang apapun ku jelaskan tetap tak akan merubah apapun. Adalah hak mu juga untuk tetap dengan ketetapan hatimu.

Malam ini aku sekali lagi mencari segurat harapan di wajahmu tapi tak juga ku temui sebab wajahmu terlalu jauh kau palingkan. Dan….aku pamit, bukan untuk sementara waktu tapi untuk selamanya. Bila nanti kembali kita berjumpa, biarlah kita bagai dua orang pengelana yang saling asing.

Malam itupun aku melanjutkan perjalananku meski seharusnya aku bisa bertahan sampai terbit matahari. Kutinggalkan dirimu sendiri duduk bersama sisa bau sebatang rokok kretek terakhir. Mendung menggantung manis menutupi bintang. Aku berjalan sambil bernyanyi dengan hati gembira ala para pengelana. Aku hanya berharap, aku bisa segera bertemu pengelana lain untuk sekedar meminta sebatang rokok saja. Dan kau tahu meski kau tak mau tahu, lima jam setelah pertemuan kita, kau dan aku. Aku di pertemukan juga dengan para pengelana. Dan kau tahu meski kau tak mau tahu, aku mendapat hadiah sebungkus rokok kretek yang sama seperti yang ku hisap saat kita berjumpa sampai kita berpisah, di tambah lagi aku menerima sebentuk kemurahan hati para pengelana berupa kesempatan untuk menghabiskan malam bersama secangkir kopi yang tak pernah aku rasakan selama ini baik aroma maupun rasanya. Aroma kopi yang begitu asing tapi memberikan kenikmatan tersendiri kepada penikmatnya dan kau tahu meski kau tak mau tahu, ketika kucicipi kopi itu, sungguh di luar dugaanku, sebab rasa dan aroma kopi itu saling mengisi dan melengkapi dan tak tahulah apalagi yang harus kuucapkan. Ada sebuah kenikmatan yang begitu asing, yang tak pernah aku rasakan. Itu yang bisa aku tangkap dari sebuah kenikmatan kopi suguhan para pengelana itu.

Selesai pesta kecil minum kopi, aku lanjutkan lagi perjalanan ku dan kali ini aku ke barat mengikuti sebuah kisah yang di ceritakan para pengelana pemilik kopi tadi. Dan kau tahu meski kau tak mau tahu, aku mendapat hadiah sekantung kopi bersama sebuah pesan. Akan ku ceritakan semua ini padamu nanti meski nanti itu tak ada lagi.

Kaputi Indah, 20 – 02 – 2010

UNTUK KALI INI

Untuk kali iini
kase biar kita pigi
bawa samua rasa sayang yang so nimbole torang mangarti
lagi



jumat 14 mei 2010