Kamis, 09 Agustus 2012

SEBAB AKU BUKAN SARJANA

Stop... Jangan Cintai mereka karena kau bukan sarjana, begitulah kalimat yang selalu aku katakan kepada diriku sendiri bila aku merasakan aku menyukai seorang perempuan.
 

Sama seperti yang selalu aku katakan kepada mereka yang bertanya soal aku. status sebagai seorang yang bukan sarjana menjadi jawaban pertanyaan mereka. ada yang langsung menjawab "oooo" saja ada pula yang langsung bersikap seolah menjadi penguasa seluruh alam. bercerita penuh kesombongan dan aku... hanya tersenyum saja melihatnya. iya, wajahku memang terlihat tersenyum tapi dalam hatiku. aku ingin sekali menggamparnya.


Status ketidak sarjanaanku ini juga menjadi penanda batas buatku dengan keluargaku. Semua yang kubicarakan tak ada artinya buat kedua orang tuaku sebabnya ya itu tadi aku bukan sarjana dan berarti aku sudah menghempaskan mimpi mereka tentang aku. 

Dari sinilah aku berfikir dan bertanya,  bukankah aku kuliah atas kemauanku sendiri? atau ini ada hubungannya dengan biaya yang mereka keluarkan untukku saat aku kuliah tapi ternyata putus ditengah jalan?    

Sampai pernah terlintas untuk pergi saja meninggalkan orang tuaku alias minggat. Sebab dirumah ini aku seperti seorang yang paling bodoh dan tak bisa menggunakan otaknya untuk berfikir. Pernah juga aku berfikir untuk bunuh diri sampai - sampai aku menyimpan sebuah pisau lipat di kamarku. Bila ada sempat, aku "bermain - main" dengan pisau lipat itu.


Stop.... Jangan Cintai Aku. Pernah seorang perempuan "ingin" membagi rasa cintanya denganku namun semua harus kutepis bukan  karena aku tak mau bersyukur dengan itu namun ini mengenai pernyataannya "masa' penghasilan isteri lebih besar dari pada penghasilan suami" pernyataannya ini keluar saat kami berbicara soal kerja kami masing - masing. Aku memilih kerja yang biasa - biasa saja dengan penghasilan yang cukup, meski kerja yang kupilih itu masih dalam bentuk impian. Sedang dia saat itu sudah bekerja dan penghasilannya pun bisa dikatakan besar. Maka keluarlah pernyataan itu. Langsung saja kuputus sambungan telpon dan memaki - maki. Untung saja hubungan kami tidak berlanjut.Syukurlah


Stop.... Jangan Cintai Aku. Dan jangan pula mengasihani aku. hahahahaha..........

Dengan statusku ini aku sudah belajar untuk lebih jeli lagi menilai orang. Mana yang benar - benar ingin berteman dan menyukaiku tanpa perduli dengan apakah aku sarjana atau bukan dan mana yang hanya pura - pura saja. Aku pun juga belajar untuk tidak meremehkan orang lain. Siapa pun dia.

 

Urusan status ketidak sarjanaanku perlahan - lahan tak lagi kupikirkan. Yang kupikirkan sekarang adalah bagaimana menghidupi diriku sendiri dengan menulis. Meski tulisanku tak pernah sekalipun dimuat di beberpa media yang pernah kukirimi tulisanku. tapi tetap ku Syukuri. Sebab aku bisa menulis dan memiliki buku bacaan yang lumayan banyak. 

 

Stop....Jangan Cintai Aku, sebab aku bukan sarjana.Bila kesarjanaanku lebih penting daripada cintaku kepadamu. Atau kesarjanaanmu lebih penting dari Cintaku.