Dalam gundah ku kenang luka
Nestapa membiru tak bersudah
Ada dalam kata yang tak pernah terkata
Bila di tuliskan dia tak akan pernah terbaca
Dalam nestapa gundah melanda
Menengadah muka lukapun ternganga
Terhadap matahari aku berkata
Jangan kau bagi sinarmu padaku pagi ini
Tua pun datang muda pun pergi
Hujan kemarin masihlah sama
Begitupun juga dengan bintang dan rembulan
tetap jadi cermin buat matahari
kulihat sampah di sumpah serapah
menengadah tangan hinaan pun muntah
hendak berkata “ini kerjaku, ini bisaku”
tapi apa hendak di kata sang pemberi pun enggan mendengar dalih
lalu......
pergi berlalu tinggalkan muntahan sumpah yang membuat luka
membuat prahara
menjadi tontonan disatu masa
menjadi cemoohan dimana – mana
yang muda mati disantap mode
yang tua hidup menyantap mode
ini barulah dunia
semakin tua semakin menggila
semakin uzur semakin berpendar
semakin keriput semakin mengkilat
sebab setiap hari operasi plastik
gundahku tak habis – habis
sebab itu kutulis semua tak berurut dan semoga tak bikin dahi mengkerut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar